LIFESTYLE

[up on media] mix and match Choker untuk tampilan trendy – Harian Nasional – 3 Agustus 2016

hallo lagi! Terima kasih sudah mampir lagi ke halaman saya. Kali ini mau berbagi keseruan bersama Mbak Nurul dari Harian Nasional.

kemarin sore dalam perjalanan pulang dari studio workshop SofiaDewi.Co saya di Purwokinanti, saya mendapati missed call di HP dari nomor asing. Tak berapa lama ada Mbak Nurul dari Harian Nasional (Surat Kabar milik Lion Group) yang mengirimkan pesan singkat dan mengatakan ingin ngobrol sebentar.

Tak berapa lama sesudah adzan maghrib kami mengobrol seru kurang lebih 15 menit. Saya excited sekali karena yang dibahas adalah tentang choker. Honestly, saya adalah pecinta choker! Kalung simple ini menurut saya sangat longlasting dan bersahabat untuk segala suasana.

Dalam penampilan sehari-hari kalau kalian memperhatikan sebagian postingan saya di media sosial sering memakai choker baik itu acara resmi maupun casual

Siapa bilang choker tidak cocok dipadukan dengan kaos?bisa donk selama leher terekspose dengan bebas seperti ini. Acara makan siang juga jadi lebih menyenangkan dengan outfit yang trendy bukan?

Memadukan choker dengan parka? bisa! pilih choker yang memiliki bagian besi seperti ini senada dengan zip parka kamu. Buka kancing paling atas dan turunkan sedikit zip nya. Selesai! Oke kan?

Choker untuk bekerja? dipadukan dengan blazer? Oh bisa! 

Pilih blazer yang kamu suka dan pakai dalaman blazer yang memiliki krah rendah, bisa tank top bisa sabrina tees. pakai langsung chokernya dan buat hair up do. Yup! Selesai! Oke kan ini? siap pergi ke kantor..

Stunning di hari ulang tahun, berbatik ria namun tetap tampil modern? Choker bisa membantumu. Hair up do, cropped batik kutubaru, make up yang pas dan pakai choker.. simple! tapi cantik! menurut saya ini yang paling favorit!

Bentuk choker yang lain untuk hadir dalam resepsi? dengan kebaya? kebaya lace? bisa diatur seperti ini.. cheers!!

pretty casual look seperti ini.. juga mudah didapat. Choker dengan 3 layer berwarna gold akan menyempurnakan tampilan hitam-hitam kamu! 

dan tahukah kamu.. dibalik sebuah choker tersimpan sejarah panjang.. 

mengutip dari tulisan mbak Nurul di harian nasional saya copy kesini yah.. ceritanya seru sekali lho!!

Rabu, 03 Agustus 2016 16:39

Choker, Mesir Kuno hingga Princess Of Wales

Choker, Mesir Kuno hingga Princess Of Wales

Choker. (IST)

JAUH sebelum choker dianggap sebagai perhiasaan leher perempuan gothic pada 1900-an, sejarah kalung ini telah ada sejak peradaban Mesir Kuno dan Kerajaan Sumeria di Mesopotamia (kini, up). Ketika itu choker dikenakan kaum perempuan untuk melindungi leher yang danggap sebagai bagian terpenting dari tubuh. Choker bukan hanya berasal dari budaya Barat, tetapi juga lintas dunia seperti Afrika dan India.

 

Di masa Mesir Kuno dan Sumeria, choker dipercaya memberi kekuatan dan melindungi si pemakai. Choker menjadi semacam amulet atau jimat. Ketika itu, mereka memakai perhiasan di bagian tubuh yang mereka rasa perlu perlindungan seperti tenggorokan, kepala, lengan, dan pergelangan kaki. Di Mesir, choker terdiri dari 4-6 manik-manik.

 

Seiring waktu, choker masuk dalam budaya Barat dan menjadi perhiasaan tinggi dalam sejarah, termasuk selama masa Renaissance. Ini terlihat dari potret berbagai perempuan yang mengenakan kalung tinggi di tenggorokan. Gaya ini populer di akhir abad ke-19.

 

Alexandra dari Denmark (1844-1925) adalah sosok perempuan yang identik dengan choker. Sebelum menjadi istri Raja Inggris Edward VII (1901-1910), Alexandra menghabiskan sekitar 38 tahun sebagai Princess of Wales. Selama memerintah, dia menjadi tokoh berpengaruh di dunia fesyen dengan mempopulerkan salah satunya, choker.

 

Konon, choker yang dipakai selama bertahun-tahun oleh Alexandra berfungsi untuk menutupi bekas luka masa kecilnya di leher. Namun, kisah bekas luka sang permaisuri ini belum pernah dikonfirmasi.

 

Sementara itu, Kropfkette (rantai gondok) yang dibuat antara 1840 dan 1870 dipakai oleh perempuan Jerman dan Austria. Kropfkettes adalah choker yang terdiri dari beberapa baris rantai dengan gesper besar di depan. Namun, kalung ini dipakai perempuan lantaran untuk menyembunyikan benjolan di leher akibat penyakit gondok.

 

Choker terus menjadi populer melalui periode Art Nouveau-René Lalique. Sementara pada 1920-an, choker dikenal sebagai kerah anjing di sepanjang jalan. Pindah ke Amerika, para Astor (keluarga kaya) mengenakan kalung mutiara panjang dan beberapa kalung mutiara ketat. Lainnya mengenakan hanya pita hitam sederhana. Di era Art Decochoker, popularitas choker mulai memudar sekitar 1930-an.

 

Namun, choker “bangkit dari kubur” dengan gaya manik-manik di era hippie dan “tato plastik” era 1990-an. Kini choker membuat tren bersama turtleneck. Edisi Maret lalu, majalah Vogue menerbitkan artikel tentang choker. Disebutkan bahwa choker yang dikenakan penyanyi Rihanna memiliki harga antara US$ 9-1.375 per item 


Reportase : NationalJeweler.Com | Nurul Hanifah
Editor : Admin



PS: Dalam artikel image tertulis bahwa saya adalah Fadhion Designer Swans Twenty saat ini, itu tidak benar.. karena per oktobrr 2015 saya sudah resmi off. Mohon maaf atas kesalahan penulisan. Saya ralatkan di sini ya bahwa saat ini saya mengusung fashion label sendiri yaitu SofiaDewi.Co.. 


terima kasih sudah mampir.. kita sambung lagi lain waktu yah!

salam,

Sofia Sari Dewi


Comments are closed.